Ketua DMI Makassar Lantik Pengurus Masjid Jami Al Ittihad

oleh
oleh

Ketua DMI Makassar Lantik Pengurus Masjid Jami Al Ittihad

Makassar-makassarpena.com. Salah satu fungsi masjid, mendorong masjid sebagai pusat  penguatan dan gagasan modernisasi beragama, pusat perekonomian, pusat pendidikan dan pusat pemberdayaan ummat.

Sejalan dengan itu, masjid membutuhkan pengelola yang memiliki keikhlasan, waktu, tenaga dan fikiran serta kemampuan managerial yang baik untuk kemakmuran masjid.

Sehubungan dengan pengelolaan masjid tersebut, Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia ( DMI ) Kota Makassar melantik Pengurus Masjid Jami Al Ittihad Toddopuli 7 yang dirangkaikan dengan Halal Bi Halal, bertempat di Masjid Jami Al Ittihad Toddopuli 7, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu 27 April 2024.

Usai melantik, Ketua Dewan Masjid Indonesia    ( DMI ) Kota Makassar, H. Muhammad Yunus Hj, M.Si, menyampaikan bahwa ada tiga komponen yang penting diperhatikan pengurus masjid.

” Yang bisa memakmurkan masjid ada tiga komponen. Pertama, orang yang membangun masjid. Kedua, pengurus masjid dan ketiga, jamaah masjid,” ujarnya.

Selain itu kata H. Muhammad Yunus, Hj, M.Si, yang juga Bendahara Majelis Ulama Indonesia   ( MUI ) Kota Makasssar, pengurus masjid harus memiliki keikhlasan, karena masjid bukan tempat mencari rejeki tapi untuk beramal.

” Jangan takut membiayai rumah Allah, baik dalam keadaan sempit maupun dalam keadaan lapang. Jika kamu ikhlas mengurus rumah Allah, maka Allah akan mengurus kita,” ujar H.M. Yunus Hj.

Dikesempatan yang sama, Ketua Pengurus Masjid Jami Al Ittihad Toddopuli 7, H. Andi Muhammad Gunawan berjanji akan mengembangkan dakwah dan pembinaan ummat Islam, melalui kegiatan hari-hari besar Islam, Ta’lim, dan kajian-kajian yang berkesinambungan.

Termasuk katanya, mengembangkan Pendidikan Islam bagi anak-anak, remaja dan dewasa melalui Taman Pendidikan Qur’an (TPQ), Program hafidz/terjemah Al Qur’an, dan pelatihan-pelatihan keagamaan.

” Insya Allah, kami juga akan mewujudkan pengelolaan masjid yang profesional, transfaran, akuntabel dan bertanggung jawab,” teranya.

Sementara dalam tausiah Halal Bi Halal yang disampaikan ustadz M. Farid Wajedi, M.Pd, bahwa menjadi pengurus masjid itu tidak mudah, harus kuat menahan amarahnya. Kita bisa besar dengan adanya fitnah, karena kita mampu menahan amarah, sabar dan istiqomah.

Ustadz yang juga dikenal dengan ustadz gaul ini meminta semua pengurus dan jamaah untuk tidak saling menggibah karena ahlak katanya,  yang akan menjadikan kita hebat dan mulia di sisi Allah SWT.

” Gibah saja dalam ajaran agama Islam dilarang apa lagi fitnah. Marah belum tentu bisa menyelesaikan masalah dan perselisihan hanya akan melahirkan keburukan, tapi kebersamaan akan mendatangkan kebaikan,” tutupnya.

Lurah Borong, Andi Arfan A. Idjo selaku pembina meminta kepada pengurus untuk memberikan peluang dan ruang kepada remaja untuk ambil bagian dalam rangka ikut serta memakmurkan masjid.

” Jagai anakta dan ajak mereka untuk dekat dan selalu tertarik ke masjid,” imbuhnya. (as)

No More Posts Available.

No more pages to load.