AAS Community Gelar Diskusi Betajuk, Saatnya Kita Didengar

oleh
oleh

AAS Community Gelar Diskusi Betajuk, Saatnya Kita Didengar

Pangkep-makasssrpena.com. Andi Amar Sulaiman (AAS) Community menggelar diskusi yang bertempat di Rever Cafe jalan poros Makassar Baru Kampung Soreang Desa Ka’bah Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada Kamis, 18 Januari 2024.

Diskusi dengan Andi Amar (Andi Amar Ma’ruf Sulaiman, SE,) dengan tagline “Saatnya kita didengar,” mengusung tema “Peran pemuda dan mahasiswa menghadapi pesta demokrasi di era digital,” yang dipandu Andi Mattuju dan diikuti ratusan peserta yang umumnya terdiri dari para pemuda, dan masyarakat.

Tampil sebagai panelis Ahmad Amiruddin dari HMI, A. Fikran perwakilan Aktivis Pemuda Kabupaten Pangkep, Saharuddin Udhin Ketua Umum KPJ Pangkep dan Nursyamsi Duta Wisata Pangkep.

Andi Amar dengan kepiawaian dan wawasan yang luas, menjawab semua pertanyaan dari seluruh peserta, bahkan dapat dikata diskusi ini telah berhasil merebut simpati seluruh peserta yang sebagian besar terdiri daripada para pemuda atau milinial.

Pertanyaan-pertanyaan dari para panelis tersebut yakni , Ahmad Amir tentang Andi Amar yang notabe ini pebisnis mumpuni dan handal dengan ekonomi yang sudah mapan, pentingnya kegiatan seperti ini yang diadakan, tentang kondisi kepulauan Kabupaten Pangkep dan potensi desa.

Panelis Fikran, jadikan konsultasi politik sebagai sarana pendidikan, kemiskinan pendidikan di pulau, penerangan sepanjang Jalan Pangkep yang menggambarkan tidak ada pemerataan pembangunan, bagaimana komitmennya, apa yang menjadi tips dan trik motivasi berani maju dalam kontestasi politik.

Nursyamsi fokus pada program-program yang akan dikembangkan international school, hilirisasi reneable energi, geopark Maros – Pangkep, pengembangan potensi wisata, pemangku adat, persampahan dan alih fungsi lahan.

Udin yang kedatangannya sebagai pemantau tapi dia tidak mengarahkan ke satu paslon/calon kontestasi politik tapi lebih kepada edukasi pada tataran yang seharusnya, pelibatannya mewakili penyanyi jalanan dan jurnalis.

Amar menanggapi satu persatu para panalis diskusi ini sebagai penjejakan berbaur dan mengetahui situasi dan kondisi masyarakat setempat terutama kampung halamannya sebagai orang Pangkep yang siap mewakafkan dirinya merasa sudah mapan ekonomi untuk perjuangkan masyarakat dari dunia politik.

Lebih jauh Amar, kepulauan di Kabupaten Pangkep sebagai potensi yang akan dikembangka melalui penyiapan dan peningkatan berbagai fasilitas sarana dan prasarana di pulau-pulau itu sendiri, kebutuhan vital, air bersih, sistem pemasaran dan akses antar pulau, dari pulau maupun menuju pulau.

“Mengembalikan potensi desa-desa di Kabupaten Pangkep yang pernah berjaya dimasanya di bidang pertanian sejalan teknologi dan industri, pemerataan disegala aspek dan bidang sebagai daerah tiga dimensi dengan potensi SDA dan SDMnya orang-orang cerdas dan potensial banyakan berasal dari Sulawesi Selatan, sebagai contoh Jusuf Kalla dan BJ Habibie,” jelasnya.

Menyangkut masalah kemiskinan dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Pangkep akan memperjuangkan dan memadukan tentang penganggaran dari pusat dan provinsi yang lebih idealis lewat penerapan dan penataan suprastruktur dan infrastruktur serta regulasinya.

Membuka peluang dan ketersediaan serta pengembangan potensi di bidang pendidikan hingga internasional school, hilir isasi reneable energi, pariwisata situs-situs geopark Maros Pangkep dan tradisi budayanya, pengelolaan sampah dan alih fungsi lahan jadi potensi ekonomi dan industri ramah lingkungan dengan mendatangkan teknologi seperti diantaranya dari Jepang.

Merangkul dan bergandengan tangan dan senantiasa tampil dalam kebersamaan dengan semua kalangan tanpa pilih kasih dan pandang bulu dalam perjuangan dan peningkatan di segala bidang antaranya keadilan, perdamaian, ketentraman dan kesejahteraan. (hamza)

No More Posts Available.

No more pages to load.