Menteri Agama Pesan Pentingnya Ikatan Manusia dengan Alam
Wajo-makassarpena.com. Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar sampaikan pesan halal bi halal di Kampus III As’adiyah Sengkang, Macanang, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Minggu (6/4).
Sejumlah pejabat dan tokoh daerah hadir begitupun dengan tokoh nasional. Diantaranya, Kepala Biro Kesra Setda Pemprov Sulsel, Muhammad Hasim, hadir juga Bupati dan Wakil Bupati Wajo, H. Andi Rosman-dr H. Baso Rahmanuddin, Kepala Kementerian Agama Wajo, Muhammad Subhan, Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Rosid Ridho. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Basnang Said dan Hercules Rosario Marshal, broker politik Indonesia.
Prof Nasaruddin Umar mengatakan, pentingnya menjadikan hukum Islam dan hukum alam sebagai landasan hidup.
“Pada dasarnya kedua hukum itu dari Allah SWT. Keduanya tidak mungkin bertentangan,” katanya.
Namun jika dalam suatu fakta, dua hukum tersebut bertentangan, maka yang dimenangkan adalah hukum Alam.
Mengapa demikian, jelas Prof Nasaruddin karena jawabannya adalah fa manidlthurra ghaira bâghiw wa lâ ‘âdin fa lâ itsma ‘alaîh.
“Dalam keadaan terpaksa tidak ada makan selain babi (haram) dan orang memakannya bukan karena menginginkan dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya,” jelasnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya ikatan manusia dengan alam.
“Alam itu adalah tanda untuk mengetahui sesuatu. Di mana ada alam di situ ada yang beralamat, ada yang ditandai yakni Allah SWT. Tidak ada artinya kita tahu alam jika tidak menghubungkannya dengan Allah. Dan alam itu adalah lambang keberadaan Allah SWT,” tuturnya.
Sementara Bupati Wajo H.Andi Rosman mengatakan apa yang disampaikan oleh bapak Menteri Agama, kita jadikan pesantren ini sebagai wisata religius, dan Insya Allah Wajo mendapatkan amanah di bulan Oktober melaksanakan MTQ Tingkat Nasional.
Selanjutnya Islamic Center yang pengelolaanya diserahkan kepada Pemda Wajo ke depannya akan kita jadikan pusat kegiatan keagamaan yang ada di Kabupaten Wajo. Saya dan Wakil Bupati Wajo mengharapkan dukungan dan doanya dalam 5 tahun ke depan kita bisa cipatakan bersama, terakhir saya sampaikan bahwa walaupun saya bukan alumni dari as’adiyah tapi saya bagian dari as’adiyah, “tutupnya.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan launching Lazis As’adiyah dengan tanda memasukkan koin zakat. (hakim)