Konsolidasi, PW IPIM Sulsel Janji Hadirkan IPIM Disetiap Desa
Bantaeng-makassarpena.com. Untuk meningkatkan kualitas keagamaan dan kepemimpinan para imam dalam menjalankan tugas dan perannya di masyarakat, Pengurus Daerah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kabupaten Bantaeng melaksanakan pelatihan imam masjid se Kabupaten Bantaeng, bertempat di Masjid An Nur Islamic Sport Center jalan Seruni, Selasa 29 April 2025.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para imam dalam berbagai bidang keilmuan Islam, seperti tafsir Al-Qur’an, hadis, fiqh, dan akhlak.
Selain itu, pelatihan juga difokuskan pada pengembangan soft skills, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen. Hal ini penting untuk membangun hubungan yang harmonis dengan jamaah dan masyarakat sekitar.
Sebagaimana disampaikan Ketua PD IPIM Bantaeng, bahwa Imam masjid memegang peran sentral dalam kehidupan beragama di masyarakat. Mereka tidak hanya memimpin shalat, tetapi juga menjadi panutan, pembimbing, dan pendidik umat. Oleh karena itu, Imam masjid membutuhkan pengembangan kompetensi untuk menghadapi tantangan tersebut.
“Pelatihan imam masjid merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, para imam dapat menjalankan tugas dan perannya secara optimal dalam membina umat dan membangun masyarakat yang lebih baik,” jelas Drs. Muslimin HR.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, H. Muhammad Ahmad Jailani, S.Ag, MA mengatakan, imam masjid memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia, berilmu, dan berkeadilan.
” Salah satu tugas imam, selain memipin jamaah, imam harus mampu menjaga dan ikut serta berperan mendekat umat dengan agama. Imam sangat sentral posisinya di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan ini akan membekali para imam dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menggerakkan dan memperkuat peran mereka dalam membangun masyarakat yang Islami.
Sementara itu, Ketua PW IPIM Sulawesi Selatan, Dr. KH. Masykur Yusuf, M.Ag, berharap agar pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas para imam.
” Imam itu orang-orang pilihan dan langka, manusia pilihan yang diberikan kemampuan untuk menjadi pemimpin. Imam bukan soal usia tapi yang paling utama bacaa, ” jelasnya.
“Oleh karena itu, Imam harus matang ilmunya, beretika, menjaga cara berpakaiannya, perilakunya terpelihara dan fasih bacaannya. Dalam kehidupan sosial imam harus mampu menjadi contoh teladan di tengah tengah masyarakat,” sambungnya.
Dihadapan peserta pelatihan itu, Dr. KH Masykur Yusuf, M.Ag meminta kepada Ketua PD IPIM Bantaeng untuk segera membentuk pengurus IPIM sampai ke tingkat desa. KH Masykur pun berjanji akan menjadikan para imam masjid menjadi Entrepreneurship.
” Jangan pernah mengeluh menjadi imam masjid karena kalau kita ikhlas mengurus masjid Allah yang akan mengurus kita. Imam masjid adalah pegawai Allah, bukan saja mulia di dunia tapi juga mulia di akhirat,” kuncinya.
Kepala Bagian Kesra Bantaeng, H. Nurdin,S.KM,.M.Kes yang hadir mewakili Bupati, dalam sambuatannya mengatakan, di Bantaeng terdata sekitar 600 masjid dan mendapatkan insentif dari Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
” Pemerintah Kabupaten Bantaeng akan selalu mensupport kegiatan PD IPIM, untuk itu, saya meminta pengurus segera melengkapi syarat permohonan bantuan hibah,” tutupnya sembari mengucapkan Bissmillahirrahmanirrahim sebagai tanda dibukanya secara resmi pelatihan imam masjid ke VI se Kabupaten Bantaeng.
* Konsolidasi
Usai mengikuti pembukaan pelatihan imam masjid di Kabupaten Bantaeng, Ketua PW IPIM Sulawesi Selatan yang didampingi, Drs. H. Syahrir Nur, Harun M. Kahar, S.Ag, M.HI dan Anwar Sanusi, melakukan kunjangan ke PD IPIM Kabupaten Bukukumba.
Dihadapan Ketua PD IPIM Bulukumba yang juga wakil Bupati Bukukumba, KH. Masykur Yusuf memaparkan beberapa program kerja dari pengurus wilayah diantaranya, bahwa sejalan dengan misi organisasi dihrapkan terbentuk pengurus IPIM mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
” Harapan kita paling lambat akhir bulan Mei 2025 ini, semua PD IPIM sudah terbentuk di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki total 307 kecamatan, 792 kelurahan, dan 2.255 desa. Ini berarti secara total ada 3.047 desa/kelurahan,” terangnya di hadapan Ketua PD IPIM Bulukumba yang ikut didampingi Kepala Kemenag Bulukumba, para pengurus dan Baznas Kabupaten Bulukumba.
Menanggapai misi IPIM, Ketua PD IPIM yang juga Wakil Bupati Bulukumba, H. A. Edi Manaf, A.Sos, menyambut baik dan akan bersinergi dengan stakeholder yang ada di Bulukumba membumikan IPIM di Butta Panrita Lopi.
Menurutnya, Bulukumba saat ini sudah merevisi beberapa program, termasuk revisi pemerintah menjadikan Bulukumba menjadi kabupaten riligi sebagai payung dalam sendi sendi kehidupan yang dimaksudkan untuk mendorong perilaku masyarakat untuk tidak melakukan kejahatan.
Secara khusus, A. Edi Manaf juga sangat bersyukur karena mendapat perhatian dari pengurus IPIM Sulsel. Pemerintah Kabupaten Bulukumba sambungnya, sampai saat ini sudah mensertifikatkan beberapa masjid yang ada di Bulukumba.
PWI IPIM Sulawesi Selatan mengakhiri konsolidasi yang pertama ini di Kabupaten Takalar yang diterima langsung Wakil Ketua IPIM Kabupaten Takalar, Nurdin Dg. Kulle didampingi beberapa pengurus.
Kepada PD IPIM Kabupaten Takalar, Dr. KH. Masykur Yusuf, M.Ag yang juga Ketua KDK Sulsel dan Sekum MUI Kota Makassar berpesan, agar pengurus di Takalar sesegera mungkin membentuk struktur pengurus sampai ke tingkat desa dan kelurahan. (as)