Pilkada Serentak Disosialisasi Kepada Komunitas Kesehatan Pangkep
Pangkep-makassarpena.com. Sosialisasi tahapan pilkada serentak tahun 2024 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan segmen komunitas kesehatan berlangsung di warkop Never jalan Poros Soreang depan Stasiun Kereta Api Desa Kabba Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep pada Kamis 27 Juni 2024.
Kegiatan yang diikuti oleh komunitas kesehatan Kabupaten Pangkep antaranya Ketua dan Sekretaris Persakmi, Ketua IAI, Ketua IBI, IDI, Persagi, PPNI, Patelki, IFI, Haklo, Pormiki, RSU Batiling.
Bertindak sebagai narasumber/pemateri Komisioner KPU Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdikli) dan SDM Hasanuddin G Kuna dan Devisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Syaiful Mujib.
Hadir Ketua KPU Kabupaten Pangkep Ichlas, anggota Komisioner Muarrif, Kasubag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Hasriani Mustari bersama sejumlah personil staf jajaran KPU lainnya.
Sambutan membuka acara, Ketua KPU Kabupaten Pangkep Ichlas mengatakan, kami berharap sebentar ada interaksi buat kami, Insya Allah sama-sama kita bisa mengevaluasi proses yang kami lakukan.
“Sekali lagi dengan kehadiran pemilu ini kami berharap semua komunitas bisa bersama-sama mensukseskan pemilu ini, tidak bisa kami laksanakan sendiri tapi kita laksanakan bersama,” himbaunya.
Pemateri pertama Hasanuddin memaparkan, dasar PKPU Nomor 2 tahun 2024 terkait dengan tahapan pilkada, tahapan pemutakhiran data pemilih sampai untuk Pantarlih. Kemudian pencalonan mulai tangga 27 sampai 29 Agustus 2024, lalu penetapan pasangan calon dan tanggal 25 September mulai kampanye sampai tanggal 23 November.
Diharapkan Hasan, dalam proses pelaksanaan pemilu ini kiranya pemerintah dan masyarakat utamanya para petugas dari komunitas kesehatan kiranya dapat memberikan masukan dan bantuan-bantuan mengontrol dan mengawasi dalam hal gizi konsumsi dan gizi para petugas pelaksana pemilu yang sedemikian banyaknya serta bantuan dalam upaya sosialisasi terkait tahapan pemilu.
“Dan tugas kami juga sebagai perekrutan PPK, PPS, KPPS dan juga petugas Linmas yang jumlahnya cukup membutuhkan banyak orang, tentunya membutuhkan dukungan dan support daripada kita semua, sehingga kami lebih sadar selain ingin berkoordinasi dengan KPI, TNI Polri juga Bupati,” ucapnya.
Menurutnya, demi suksesnya pelaksanaan pemilu maka petugas pelaksana membutuhkan masukan untuk menjamin kesehatan para petugas.
Pemateri Syaiful Mujib, informasi yang penting yang ingin kami sampaikan adalah tentang tahapan pemilih dimulai tanggal 24 Juni yang lalu itu, kami membentuk Pantarlih yang tugasnya mendata pemilih sebanyak TPS nya 544 namun kalau di TPS tersebut lebih dari 400 orang maka bisa dua Pantarlih di satu TPS jadi jumlah Pantarlih kita lebih dari 900.
“Kita sudah rekrut itu dan tugas mereka adalah mendatangi dan ini sementara berjalan ke rumah Bapak Ibu sekalian karena semua pemilih yang ada di Pangkep ini harus didatangi oleh Pantarlih.
Disampaikan Mujib, data pemilih ini dari Kementerian Dukcapil Pusat kemudian turun ke KPU RI dan ini semua akan dicocokkan dengan KTP elektronik, kartu keluarga atau identitas lainnya seperti KTP digital dan dokumen kewarganegaraan. Dimohon nanti kalau ada petugas kami datang di fasilitasi dengan memperlihatkan KTP dan memastikan semua yang sudah bersyarat, sudah menikah atau pernah menikah bukan TNI Polri kemudian punya KTP elektronik. Jadi selesai tugas Pantarlih di 4 Juli nanti kemudian jadi DCS dan ditetapkan kembali di daftar pemilih tetap.
Kami di KPU hanya 5 orang PPK 5 orang PPS 3 orang, kalau untuk menghadapi 250.000 pemilih di Pangkep ini ya kami kekurangan orang, makanya dengan hadirnya bapak ibu di sini saya pikir ada sosialisasi bapak ibu untuk pegawainya dan sebagainya ada keluarganya ada tetangganya dan informasi ini bisa tersampaikan dengan baik.
Kenapa ada perlakuan khusus kepada pemilih yang tidak bisa datang ke TPS Karena dia sakit di rumahnya kemudian tidak ada yang antar boleh didatangi selama di TPS sudah tidak ada antrian.
“Kami berharap tolong dibantu sosialisasikan terkait dengan pemungutan suara karena ini menjadi sangat penting bahwasanya yang keluar tadi legitimasi bagi pemimpin yang akan datang semakin banyak orang yang datang di TPS semakin legitimate itu pemimpin,” ujarnya.
Ditambhakan, mohon kalau ada keluarga yang sudah 17 tahun belum punya kartu elektronik agar segera diuruskan KTP elektronik kemudian pemutakhiran data pemilih itu bagian dari bagaimana kami nanti menyediakan surat suara di TPS karena semua yang ditetapkan di daftar tetap nanti ditambah 2,5 persen sebagai surat suara cadangan.
“Di DPT data pemilih sangat penting terkait dengan pemilu itu sendiri,” tutupnya. (hamza)