Pelajar Di Pinrang Tari Padduppa Secara Massal

oleh
oleh

Pelajar Di Pinrang Tari Padduppa Secara Massal

Pinrang-makassarpena.com. Ribuan Pelajar di Kabupaten Pinrang, menari Tari Padduppa secara massal di halaman Kantor Bupati Kabupaten Pinrang.

Kepala Seksi Pembinaan SMK dan Pendidikan Khusus wilayah VIII Cabang Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Muhammad Hayat mengatakan, pegelaran Tari Padduppa secara massal di Kabupaten Pinrang merupakan rangkaian dari pengelaran Tari Padduppa di seluruh kabupaten kota di Sulawesi Selatan yang bertajuk Sulsel Menari.

“Selain untuk memecahkan rekor MURI, juga untuk memperkenalkan budaya dan pakaian adat Sulawesi Selatan,” kata Hayat usai pengelaran tari massal di halaman Kantor Bupati Pinrang Rabu (12/6).

Dia mengatakan, untuk di Kabupaten Pinrang, sekitar 1400 orang pelajar yang terlibat dalam menari massal, dan secara keseluruhan sekitar 24 ribu orang dari seluruh kabupaten kota yang ada di Sulsel.

Pelajar pelajar yang terlibat kata dia, berasal dari sekolah tingkat atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) yang ada di Kabupaten Pinrang.

Sementara itu Bupati Pinrang H.Ahmadi Akil mengatakan, harapan provinsi dalam mengembangkan budaya juga senapas dengan Pemerintah Kabupaten Pinrang.  Pemerintah Kabupaten Pinrang juga akan berupaya mengembangkan budaya di Pinrang.

Sebab selain untuk menjadi perekat bangsa, juga menjadi motivasi dalam membangun karakter generasi mudah di Kabupaten Pinrang

” Untuk ke depan, kita akan duduk bersama dengan OPD yang berkaitan dengan Budaya, guna merumuskan langkah langkah yang dilakukan dalam pengembangan budaya di Kabupaten Pinrang,” katanya.

Tari Padduppa merupakan tarian yang lazim digunakan untuk menyambut tamu agung yang berkunjung ke Sulawesi Selatan, seperti Raja maupun pejabat yang melakukan kunjungan kerja. Bahkan saat ini Tari Padduppa juga sudah dijumpai diacara perkawinan, saat mempelai wanita menyambut mempelai laki laki.

Dalam tarian yang diciptakan oleh Andi Siti Nurhani Sapada pada 1961 ini, penari membawa bosara yang diisi beras, kemudian ditaburkan ke arah tamu agung, sebagai bentuk penghormatan. (ys)

No More Posts Available.

No more pages to load.