Demi Kelestarian Pesisir Pantai, Pemprov Sulbar Lakukan Penanaman Mangrove 

oleh
oleh

Demi Kelestarian Pesisir Pantai, Pemprov Sulbar Lakukan Penanaman Mangrove

Pasangkayu-makassarpena.com. Gerakan menanam pohon mangrove secara serentak di Wilayah Sulawesi Barat (Sulbar). Penanaman mangrove adalah sebagian dari bentuk tanggung jawab untuk melestarikan alam dan menjaga ekosistem dan langkah mitigasi terhadap bencana abrasi pantai.

Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat (Sekprov) Sulbar Muhammad Idris, mengatakan penanaman mangrov diawali penyerahan bibit kepada perwakilan Kabupaten Pasangkayu, pada perwakilan siswa dari sejumlah sekolah se Kabupaten Pasangkayu, dan penanaman bibit mangrove ini dilakukan oleh Forkopimda.

Penanaman mangrov juga dihadiri Bupati Pasangkayu H. Yaumil Ambo Djiwa, bersama Ketua DPRD Hj. Alwyati, serta Dandim 1427/Pasangkayu Letkol Inf Rachmat Yunus, dan Kapolres Pasangkayu AKBP Didik Subiyakto, juga Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Muchsin, di pantai Maleo Desa Letawa Kecamatan Sarjo Kabupaten Pasangkyu Senin 28/11/2022.

Asisten Pemerintahan Pasangkyu Badaruddin, didampingi Kepala Biro Umum Setprov Sulbar Anshar, dalam keterangan persnya mengatakan bahwa, penanaman mangrove ini untuk konservasi lingkungan di Sulawesi Barat, mulai dari Paku sampai Surumana, di setiap Kabupaten itu ada target, dan Kabupaten Pasangkyu targetnya 380.000 batang pohon mangrove untuk 38 hektar pantai kita yang terkena abrasi.

Untuk itu katanya,  melalui Pemerintah Provinsi, setelah itu dilakukan partisipasi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Pasangkayu SMA – SMK itu, dan telah terkumpul bibit 25.500. Juga kami dapat partisipasi dari perusahaan kurang lebih 3000 kemudian juga dari pemerhati  kurang lebih 40.000 jadi bibit kita kurang lebih 100.000.

” Namun demikian belum sampai pada target 380.000 batang pohon, tapi berdasarkan petunjuk Pak. Gubernur bahwa penanaman hari ini adalah untuk pencanaan saja tapi penanaman ini berjalan sepanjang tahun sampai Desember 2022,” terangnya.

Badaruddin menambahkan bahwa, di Kabupaten Pasangkayu ada 5 titik, di Desa Letawa pantai Maleo 16.000 bibit kemudian di Teluk Parigi, dan juga dilibatkan 11 SMA dan 8 sekolah SMK kemudian di Kecamatan Sarudu ada dua titik, yaitu di Desa Sarudu sendiri dan di Desa Doda kemudian di Desa Sarasa.

” Bibit itu dibagi habis, yang bertujuan untuk melestarikan alam khususnya di daerah pesisir pantai yang terkena dampak abrasi,” terang Badaruddin. ( udin virgo )

No More Posts Available.

No more pages to load.