SMPN 51 Makassar Gelar Syukuran Hari Jadi Kota Makassar
Makassar-makassarpena.com. DIhadiri sejumlah guru dan staf serta para siswa yang semuanya berpakaian adat budaya nusantara, SMP Negeri 51 Makassar menggelar syukuran dalam rangka hari Jadi Kota Makassar ke 415, di sekolah yang terletak di Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota Makassar, Rabu, 9/11/2022.
Ditemui usai pelaksanaan kegiatan, Kepala SMP Negeri 51 Makassar H. Rahmat Hidayat, S.Sos, S.Pd, MH menjelaskan, syukuran ini dilaksanakan secara sederhana. Kami menganjurkan semua komponen sekolah, baik guru, staf maupun siswa kami untuk bersama sama melaksanakan kegiatan hari Jadi Kota Makassar ini secara sederhana, namun penuh hikmah.
” Pada Senin kemarin, kami juga telah melangsungkan upacara terkait hari Jadi Kota Makassar ke 415 tahun ini.” ujar mantan kepala SMP Negeri 40 Makassar itu.
Menurutnya, hal yang terpenting dalam kegiatan hari Jadi Kota Makassar adalah mengedukasi atau memperkenalkan sejarah lahirnya kota Makassar kepada anak didiknya serta menanamkan nilai nilai luhur perjuangan bangsa melalui mata pelajaran muatan lokal.
“Siswa diajarkan untuk mengetahui asal usul nama Kota Makassar. Dari nama Ujung Pandang kemudian kembali lagi ke nama Makassar. Begitupula juga siswa harus tahu nama nama jalan yang bergelar Pahlawan Nasional asal Makassar seperti H. Aroepala yang merupakan mantan Walikota Makassar (1962 – 1965), dan Daeng Patompo, Letjend Hertasning, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Makanya sambung H.Rahmat, sejak ia memimpin di sekolah tersebut, dirinya telah menerapkan pendidikan Karateristik serta penajaman penerapan 18 revolusi pendidikan yang telah dicanangkan Walikota Makassar, Ir, Danny Pomanto di periode pertama menjabat dan kemudian dilanjutkan pada periode keduanya.
Penerapan pendidikan karakter yang dimaksud H. Rahmat adalah kedisiplinan yaitu memiliki catatan kehadiran serta membiasakan diri untuk hadir tepat waktu.
Kemudian kreatif, mandiri, dan religius, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan ibadah, menanamkan kebiasaan berdoa sebelum belajar, shalat dhuha, program Tahfidz Quran dan senantiasa menjaga kebersihan.
“Alhamdulillah disekolah ini, ada program pendidikan ekstra kurikuler berupa Tahfidz Al-Quran, yang didesain dengan pola bermain dan tidak monoton dalam kelas.
“Biasanya siswa diajak dibawah pohon untuk menghafal bacaan Qur’annya kemudian menyetor hafalannya. Tujuan kami agar anak didik dapat dibentengi dengan prilaku Qurani dari hal hal yang negatif.” Jelas H. Rahmat.
Adapun soal 18 revolusi pendidikan, seperti semua anak harus sekolah, semua adiwiyata, semua bebas nafza, sekolah sembilan tahun. 100 sekolah bintang, satu sekolah satu smart library, satu sekolah dua guru inovator, satu sekolah lima super student.
Satu sekolah dua smart class, satu sekolah satu super inovasi, satu sekolah Iima gang debat, satu anak satu tari. Satu anak satu bakat, satu anak satu olahraga, satu anak tiga tanaman, festival bakat, olimpiade sekolah, dan liga debat, telah dilakukan penajaman.
“Kami ingin menjadikan pendidikan di sekolah ini lebih berkualitas, dengan ikut serta mendukung program Walikota Makassar dalam mewujudkan 18 revolusi pendidikan. Alhamdulillah di sekolah ini juga, kami sudah memiliki kepanduan atau pramuka, PMI, PMR,” kuncinya. (agussalim)