Bayar Bayar Bayar(2)
Oleh: H.M.Ihsan Darwis
Dosen Fuad IAIN Parepare
Goresan ini akan saya lanjutkan dari goresan pertama mengenai: “Bayar Bayar Bayar”. Kata kata ini sering kali terucap dalam kehidupan kita sehari hari. Seolah olah hidup ini tak lepas dari kewajiban untuk membayar sesuatu. Bayar utang, bayar zakat, bayar fidyah, bahkan dengan membayar waktu dan tenaga untuk menjalankan ibadah.
Namun dalam konteks Ramadhan, makna “Bayar Bayar Bayar”, memiliki dimensi yang lebih mendalam. Ramadhan bukan sekedar bulan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga bulan membayar kewajiban spritual dan sosial.
Ramadhan mengingatkan kita untuk membayar hak Allah dengan meningkatkan ibadah, meningkatkan diri kepadaNya dan memperbanyak amal kebaikan . Puasa yang kita jalani adalah bentuk pembayaran atas nikmat yang telah diberikan kita sepanjang tahun. Kita juga membayar kesalahan dosa dengan bertaubat. Memohon ampun serta berbuat baik terhadap sesama.
Selain itu, dalam bulan yang penuh berkah ini, kita juga diingatkan untuk membayar hak orang lain. Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus ditunaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Membayar zakat dan sedekah bukan hanya membersihkan harta tetapi juga menjadi sarana untuk mensucikan hati dari sifat kikir dan tamak.
Bayar Bayar Bayar, konsep ini juga berlaku dalam interaksi sosial selama bulan ramadhan. Kita membayar kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar. Membayar kesalahan dengan meminta maaf. Ramadhan mengajarkan bahwa kehidupan bukan hanya menerima tetapi juga memberi. Kita membayar dengan kebaikan dengan pahala dan keberkahan yang berlipat ganda.
Maka, ketika bulan suci ini tiba, mari kita renungkan kembali apa yang harus kita bayar ?. Sudahkah kita menunaikan hak-hak yang seharusnya?. Jangan biarkan Ramadhan berlalu begitu saja tanpa menjadikannya sebagai momen untuk melunasi kewajiban spritual dan sosial kita. Karena pada akhirnya, setiap amalam yang kita bayar dengan ikhlas akan menjadi investasi untuk kehidupan yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga goresan ini bisa menjadi renungan bagi kita untuk menata kembali kehidupan yang lebih baik. Amin.
Makassar, 1 Maret 2025
#Salam ramadhan#
#Salama sehat slalu#
#Tetap semangat#