oleh
oleh

 

Makassar-makassarpena.com. Car Free Day (CFD) di Jalan Boulevard Makassar resmi diluncurkan pada Minggu, 23 April 2017. Ini merupakan lokasi ketiga CFD di Kota Makassar setelah Pantai Losari dan Jalan Jenderal Sudirman .

Asal Usul dan Inisiatif Masyarakat

Gagasan awal CFD Boulevard berasal dari warga Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang. Ide ini muncul dari diskusi santai di warung kopi sekitar tiga minggu sebelum peluncuran resmi . Pemerintah Kota dan Provinsi  kemudian mendukung dan merealisasikan inisiatif tersebut.

Tujuan dan Harapan

CFD Boulevard bertujuan menyediakan ruang publik bebas kendaraan bermotor setiap Minggu pagi, dari pukul 05.30 hingga 10.00 WITA. Kawasan ini memungkinkan warga berolahraga, bersosialisasi, dan menikmati hiburan tanpa polusi kendaraan . Gubernur Sulawesi Selatan saat itu, Syahrul Yasin Limpo, menekankan pentingnya kawasan seperti ini sebagai indikator kemajuan masyarakat yang sehat .

Perkembangan dan Tantangan

Sejak peluncurannya, CFD Boulevard mengalami pertumbuhan signifikan. Jumlah tenant yang terdaftar mencapai sekitar 500, menunjukkan peran CFD dalam mendukung ekonomi lokal . Namun, tantangan muncul terkait dominasi pedagang dari luar Makassar, yang mencapai 80% dari total pedagang. Pemerintah setempat kemudian melakukan penertiban untuk memprioritaskan warga lokal .

Kegiatan dan Aktivitas

CFD Boulevard menjadi pusat berbagai kegiatan, termasuk olahraga, hiburan, dan layanan publik.  Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, CFD Boulevard terus berkembang sebagai ruang publik yang mendukung gaya hidup sehat dan ekonomi lokal di Makassar.

Car Free Day (CFD) di kawasan Boulevard atau jalan utama diciptakan dengan beberapa maksud dan tujuan, antara lain:

  1. Mengurangi Polusi Udara dan Suara
    Dengan meniadakan kendaraan bermotor, CFD membantu menurunkan tingkat polusi udara dan kebisingan di area tersebut, meski hanya sementara.
  2. Mendorong Gaya Hidup Sehat
    CFD mendorong masyarakat untuk lebih aktif secara fisik, seperti dengan berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau senam bersama.
  3. Membangun Kesadaran Lingkungan
    Ini adalah sarana edukasi publik untuk menunjukkan dampak kendaraan bermotor terhadap lingkungan dan pentingnya transportasi ramah lingkungan.
  4. Ruang Sosialisasi dan Hiburan Warga
    CFD menjadikan jalan raya sebagai ruang terbuka publik yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosial, budaya, seni, dan olahraga.
  5. Mendukung UMKM Lokal
    Banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang memanfaatkan CFD untuk berjualan produk mereka, sehingga membantu ekonomi lokal.
  6. Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian Kendaraan
    Ini juga bisa dijadikan uji coba atau strategi pengendalian kepadatan lalu lintas di kawasan tertentu.

Dari sejarah, maksud dan tujuan dihadirkannya Car Free Day Boulevard ini, menyimpan kesan dan kontra di tengah masyarakat. Polemik kehadiran Boulevard yang tujuan utamanya sebagai wilayah bebas polusi sudah melenceng dari konsep awal. Kini Boulevard berubah menjadi pasar pagi.

Sarana olahraga dan hiburan sudah terpinggirkan. Bahkan populasi dari pelaku UMKM pun tumbuh subur mengakibatkan alih fungsi CFD ke area bisnis.

No More Posts Available.

No more pages to load.