DPD KNPI Kota Makassar Gelar Talkshow Pelita Ramadan Merajut Kebhinekaan
Makassar-makassaroena.com. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar menggelar Talkshow Pelita (Pemuda Lintas Agama) yang bertajuk “Ramadan Merajut Toleransi dan Memperkuat Persatuan” acara ini digelar di Taman Pakui jalan AP. Pettarani, Kota Makassar, Minggu (23/3/2025).
Kegiatan yang dihadiri dari berbagai unsur Organisasi Kepemudaan (OKP), mahasiswa dan Pengurus KNPI Tingkat Kecamatan tampak antusias mengikuti berlangsungnya acara talkshow sambil menunggu beduk buka puasa berbunyi.
Kali ini panitia pelaksana talkshow pemuda lintas agama menghadirkan 6 narasumber dari berbagai OKP diantaranya, Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Makassar, Muh. Akbar Supriadi, S.H, Sekretaris GAMKI Kota Makassar, Apt. Eltuin, S.Si, Pemuda Katolik Makassar, Gidion Rasu, Ketua IPTI Makassar, Erika Tansil, SH, Ketua PERADAH Kota Makassar, Indra Dwiantara dan Ketua GP. Ansor Makassar, Muhammad Rizal Burahmat, serta dimoderatori oleh Siti Indriyati Idris.
Dalam momentum ramadan tahun ini menjadi ajang untuk menjembatani serta memperkuat toleransi antar pemeluk agama.
Ramadan tahun ini bukan hanya milik umat Islam, melainkan ramadan ini atau puasa pada tahun ini juga milik semua agama.
Dimana tidak hanya Islam yang merayakan puasa, melainkan umat Budha, Kristen, Katolik dan sebentar lagi pada akhir bulan ini umat Hindu juga akan melakukan puasa dalam rangka menyambut hari raya Nyepi.
Sekretaris Pemuda Muhammadiyah, Muh Akbar supriadi mengatakan, pendidikan merupakan poin penting untuk menjadi jembatan memperkuat toleransi.
“Bulan ramadan merupakan bentuk pendidikan bagi umat Islam kemudian menjadi jembatan dalam memperkuat toleransi, umat Islam yang berpuasa juga harus menghormati orang lain yang tidak berpuasa. Itulah bentuk toleransi,”terangnya
Dikesempatan yang sama, sekretaris GAMKI Kota Makassar, Apt. Eltuin mengatakan, jalan untuk memperat serta memperkuat toleransi antar umat beragama ialah dengan lebih sering melakukan dialog.
“Dengan adanya dialog atau semacamnya kita bisa mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh pemeluk agama lain,” ucapnya.
Disamping itu, Ketua PERADAH Kota Makassar, Indra Dwiantara dalam kesempatanmya menjelaskan bahwa, momentum ramadan merupakan milik bersama semua umat, termasuk Hindu.
“Momentum ramadan merupakan milik bersama yang juga dirasakan oleh semua umat beragama termasuk Hindu yang juga merasakan keberkahannya,” katanya.
Ketua IPTI Makassar, Erika Tansil mengungkapkan bahwa, tumbuh dan besar di Kota Makassar dengan berbeda kultur sangat memberikan kesan positif terhadap pribadi utamanya lingkungan.
“Dengan perbedaan yang ada tidak mengurangi adanya kebersamaan karena saling merangkul satu sama lain meski berbeda agama dan jika Makassar dikatakan sebagai kota intoleran, saya rasa kurang tepat. Mengadakan charity dengan berbagai pemeluk agama juga merupakan sarana dari toleransi antar umat beragama,” ungkapnya.
Ketua GP Ansor Makassar, Muhammad Rizal Burahmat menjelaskan, dengan mengutip ayat pada surah Al Hujurat ayat 13. “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
“Dimana pada ayat ini menegaskan bahwa perbedaan merupakan sebuah keniscayaan dan pasti akan terjadi, bukan berarti dengan adanya perbedaan lantas kita bercerai berai, perbedaan ada untuk kita saling mengenal satu sama lain,”terangnya. (takbir)