Wakil Bupati Pangkep Buka STQH ke XXX Dirangkaikan Isra Mi’raj
Pangkep-makassarpena.com. Pembukaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) ke-XXX Tingkat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun 2025 yang dirangkaikan dengan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam 1446 Hijriyah dipusatkan di Panggung rakyat depan Kantor Desa Biringere Kecamatan Bungoro pada Rabu, 05 Februari 2025.
Acara pembukaan yang ditandai dengan pengibaran bendera STQH dibuka Wakil Bupati Pangkep, Syahban Samana, yang dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama, Pengadilan Agama, Forkopimda, Dirut PT Semen Tonasa, Staf ahli, Asisten dan Pimpinan OPD, MUI, Ormas, Tim Penggerak PKK, jajaran LPTQ, Camat, KUA, Lurah, Kepala Desa, tokoh masyarakat, para Dewan Hakim, kafilah, official STQH, oanitia, Kades Biringere beserta jajaran dan warga masyarakat serta undangan lainnya.
Dalam laporan Ketua Umum Panitia Pelaksana, Asrul Asiking menyampaikan STQH yang mengusung tema “membangun generasi hebat yang cinta Al Quran dan Hadis menuju Pangkep lebih religius,” dijadwalkan Rabu – Sabtu, 5 – 8 Februari 2025, mempertandingkan 8 cabang jenis dan golongan lomba mulai dari tilawah Al Quran dewasa dan anak, hafidz 1 juz, hafidz 5 juz, hafidz 10 juz, hafidz 20 juz, hafidz 30 juz, serta 100 hadits Nabi 500 hadis nabi dan tafsir bahasa Arab.
Diteruskan Asrul, dari 13 jecamatan sebanyak 165 peserta terdiri dari 89 putra dan 76 putri akan ikuti seluruh rangkaian pada tempat-tempat majelis gelombang dengan Dewan Hakim dan Panitera sebanyak 32 orang akan menilai semua peserta hadir secara langsung.
Dalam sambutan sekaligus membuka secara resmi Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana membacakan sambutan Bupati, STQH adalah momentum yang sangat strategis untuk mengembangkan syiar Islam dan Al Quranul Karim yaitu kitab suci yang menempati posisi sentral bagi seluruh disiplin ilmu keislaman dan mengandung hikmah doa dan dzikir untuk mendekatkan kita kepada Allah SWT dalam mengarungi kehidupan dunia dan akhirat.
“Pelaksanaan STQH ke XXX tahun ini makin istimewa karena disampaikan dengan peringatan islami dari Nabi Muhammad SAW, perkenankan kami Pemkab dan seluruh masyarakat menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga pada semua pihak yang telah membantu atas penyelenggara ini, terkhusus kepada seluruh masyarakat Desa Biringare Bungoro yang telah merespon dan mendukung kegiatan ini termasuk kesediaan untuk menerima para kafilah dari 13 kecamatan untuk mondok di rumah masyarakat,” lanjutnya.
STQH ini menurut Syahban disamping sebagai syiar, juga merupakan sarana untuk menguji kemampuan daripada anak-anak kita sekaligus menyeleksi qori, qoriah, hafiz, hafizah terbaik yang akan mewakili Kabupaten Pangkep pada ajang STQH Tingkat Provinsi Sulsel pada awal bulan April 2025 di Kabupaten Luwu Utara.
“Kami berharap kepada para kafilah dari 13 Kecamatan untuk menampilkan yang terbaik, jaga kesehatan, istirahat yang cukup dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT semoga dapat tampil maksimal pada saat mengikuti perlombaan. Kepada official untuk senantiasa menjaga dan memperhatikan para kafilah sehingga dapat tampil maksimal,” ucapnya.
Disampaikan Syahban, Bupati titipkan kiranya dalam memberi penilaian kepada peserta betul-betul dapat mengedepankan objektivitas, sehingga kualitas peserta dapat diunggulkan pada STQ Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Semoga nanti kita bisa naik ke tingkat lebih tinggi, selamat berlomba junjung tinggi semangat sportivitas dan kualitas serta tunjukkan prestasi sebagai duta duta jecamatan terbaik, semoga Allah SWT memberi perlindungan dan kesehatan yang maksimal sehingga serangkaian acara kita dapat terlaksana dengan baik.
Usai memberikan sambutan, Wakil Bupati sekaligus membuka acara yang ditandai dengan tabuhan gendang dan penyerahan piala bergilir, dilanjutkan dengan penyampaian hikmah Isra Mi’raj oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangkep.
Kakan Kemenag, H Muh Nur Khalik dalam hikmahnya, bicara tentang Isra Miraj ini kita melihat ternyata intinya itu ada di pribadi. Saya melihat bukan masalah salat yang menjadi pokok utamanya, tetapi pokok utamanya adalah proses perjalanan Rasulullah menuju kepada Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sholat menjadi pembicara utama, ternyata salat itu adalah oleh-oleh dari Allah kepada Rasulullah SAW.
“Dalam peristiwa Isra Mi’raj orang tidak membicarakan Isra Mi’raj Rasulullah tapi orang membicarakan shalatnya, shalat sudah final melaksanakan shalat sesudah final dan itu adalah milik pribadi, dia bukan milik orang lain, tetapi milik orang lain adalah sedekah perjalanan Rasulullah, pasti dalam perjalanan menemukan perjalanan orang dengan orang itu yang menjadi tren dalam perjalanannya,” katanya.
H Nur Khalik memaparkan, ada 3 sosok wanita terbaik di hadapan Allah SWT ketika dia melaksanakan salat kemudian dia berdoa, 3 wanita inilah yang harus kita cari dalam kehidupan kita, doanya sangat makbul, sangat didengar oleh Allah.
“Pertama wanita yang melahirkan kita di muka bumi. Oleh Allah ketika dia berdoa meminta kepada Allah menjadikan anak sholeh dan sholehah, maka anaknya juga menjadi orang yang benar, itulah seorang ibu, ia adalah malaikat. Ibu itu adalah orang yang paling pertama oleh Allah terima doanya.
Kedua wanita yang terbaik adalah istri kita masing-masing.
Ketiga anak wanita yang kita miliki. Ternyata dalam riwayat menyatakan anak perempuan yang mendoakan kedua orang tuanya dapat membebaskan kedua orangntuanya dari api neraka. (hamza)