Pengembalian Aset MI Dampak Dari Kisruh PRM Dan Pihak Sekolah 

oleh
oleh

Pengembalian Aset MI Dampak Dari Kisruh PRM Dan Pihak Sekolah

Pangkep-makassarpena.com.  Penyerahan aset Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Bujung Tangnga Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang berlangsung di kantor Panti Asuhan Mattoangin, Kelurahan Mappasaile Kecamatan Pangkajene, Sabtu, 11 Januari 2025.

Penyerahan dilakukan dari pihak mantan Kepala Sekolah, Mirnawati didampingi tiga mantan guru MI Muhammadiyah lainnya yang membelot kepada koordinator Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pangkep, Irwan Mustafa didampingi Ketua Majelis Dikdasmen, H Hasir Saleh, Wakil Ketua Muhammad, Yamin dan Bendahara PDM Muzakkir serta Sekretaris Panti Asuhan, Husain Mustafa disaksikan sejumlah staf.

Dijelaskan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Pangkep, H. Hasir Saleh bahwa, berdasarkan perintah Kemenag pihak sekolah di sana pada hari Jumat itu harus mengembalikan semua bentuk fisik administrasi dokumen-dokumen yang ada termasuk laptop, buku induk dan semua bentuk administrasi, keuangan, nomor induk dan lainnya.

“Pada saat anak-anak masuk sekolah harus ada penyerahan dokumen sekolah sesuai dengan perintah kecuali murid yang ikut sama pihak mantan guru tersebut sepertinya memang sudah ada komitmen dengan semua orang tua/ wali untuk tidak lagi mengembalikan anaknya bersekolah di sekolah yang ditinggalkan,” katanya.

Dipaparkan H Hasir, awal permasalahan sebenarnya pada bulan Oktober yang lalu. Kejadiannya memang sedikit ada semacam kles antara Pimpinan Ranting Muhammadiyah PRM Bulu Cindea di sana dengan pihak sekolah, itu bermula dari adanya anak-anak yang dikasih sanksi karena melanggar. Dari cerita yang didengar ada anak-anak yang merokok dibenturkan kepalanya.

“Laporan masalah inilah ke PRM Bulu Cindea Makmur yang tidak menerima tindakan tersebut, hingga menggembok sekolah yang menyebabkan terjadinya kles. Kalau bisa dikatakan terjadi komunikasi yang tidak sehat, kurang nyaman melalui media sehingga ditutupnya sekolah itu, dan rupanya pihak sekolah tidak mau mengerti dan tidak terima, akhirnya semua anak-anak digiring ke suatu tempat belajar di bawah kolong rumah, kecuali cucunya pimpinan ranting yang tidak ikut ke sana,” lanjutnya.

Setelah diadakan komunikasi dan di mediasi oleh camat, akhirnya ada kesepakatan anak-anak murid, berikut semua perangkat administrasi harus dipulangkan ke sekolah tetapi semua itu dilanggar oleh pihak sekolah yang tidak mau mengembalikan administrasi dan anak-anak sekolah tersebut.

“Namun demikian kami tetap berharap mudah-mudahan masih bisa dikomunikasikan sehingga anak-anak tetap kembali ke sekolah,” tambahnya.

Pihak sekolah sendiri lewat mantan kepsek Mirnawati didampingi ketiga mantan guru yang datang melakukan penyerahan tersebut mengatakan sudah selesai dan mengakui apa yang disampaikan pihak perwakilan PDM tersebut sambil berlalu. (hamza)

No More Posts Available.

No more pages to load.