MAKASSAR PENA, TAKALAR – Proses pencairan salah satu Sumber Pendapatan Daerah dari Pemprov Sulsel ke Kabupaten Takalar disinyalir terkendala. Akibatnya, banyak pekerjaan proyek yang belum terbayarkannya meski rekanan telah menyelesaikan pekerjaan mereka pada Tahun anggaran 2024.
Persoalan ini telah menjadi perbincangan hangat akhir tahun 2024 ini diberbagai komunitas. Betapa tidak, banyak kontraktor dikabarkan “menjerit” dengan situasi ini.
Ditemui di kantor Bupati Alfian Dg. Ngemba menjadi salah satu rekanan yang cukup merasakan dampak persoalan ini.
” kami tidak tau lagi harus bagaimana dek, pekerjaan kami sudah selesai tapi belumpa dibayar karena katanya anggaran DBH dari Pemprov Sulsel belum sepenuhnya dibayarkan” keluhnya.
Sementara itu, hal ini juga menyebabkan rekanan yang dipusingkan dengan biaya tukang yang masih tertunggak.
‘Kami ini masih berutang kasian dengan tukang dan buruh kerja kami, karena kami belum bayar juga karena berharap Desember ini dana kami bisa dicairkan’ sambung H.Buang yang juga salah satu rekanan yang ditemui.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa salah satu sumber pendapatan Daerah dari propinsi belum disalurkan ke kabupaten Takalar dengan nilai sekitar 28 Milyar. Hal ini berdampak pada mandeknya proses pembayaran beberapa kegiatan.
Sementara itu, Pemerintah daerah Takalar melalui kepala BKAD Rahmansya lantara, memastikan bahwa Pemda akan membayarkan semua kewajiban pada triwulan pertama tahun 2025 jika dana provinsi tersebut telah disalurkan. (*)