Desa Bowong Cindea Jadi Penyusunan Model Kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria
Pangkep-makassarpena.com. Desa Bowong Cindea jadi tuan rumah rapat penyusunan model kegiatan penanganan akses reforma agraria kantor Pertanahan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tahun anggaran 2024 yang berlangsung di Aula Baruga Sayang kantor Desa Bowong Cindea Kecamatan Bungoro pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Jajaran kantor Pertanahan yang datang dengan mengusung tagline “Melayani Profesional Terpercaya,” dipimpin Kasi Penataan Muksin Alihadu, S.SiT bersama sejumlah personil staf jajarannya menghadirkan Kadis Pertanian Andi Sadda, SP, Kabid penyelenggaraan perizinan dan non perizinan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Hamzah, SE mewakili Kadis, Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Muhammad Asyad, SE, MM mewakili kadis.
Ikut hadir pula Kepala Desa Bowong Cindea H. Maruseng beserta jajaran para pengemuka masyarakat terkait.
Muksin Alihadu menyampaikan reforma Agraria itu terbagi atas penataan aset dan penataan akses, untuk penataan asetnya di bawah ini sudah kami kemarin ada program yang sertifikat redistribusi jumlahnya 280, kami lanjutkan dengan penataan aksesnya, jadi jika kami itu ada untuk 100 KK, ujung endingnya ini nanti di tahun ketiganya merupakan akses pemasaran dan permodalan,
“Jadi kegiatan ini nanti terbagi atas tiga tahap atau fase, fase satu untuk permintaan sosial datanya dulu kami kumpul, untuk tahun keduanya pembentukan kelompok dan kalau ketiga pendampingan untuk mendapatkan akses permodalannya, ujung-ujungnya tentu saja kesejahteraan petani yang menerima aset berupa sertifikat,” lanjutnya.
Dikatakan Muksin, sebenarnya kegiatan ini boleh juga didahului oleh sertifikat baru pemberdayaannya atau kita balik pemberdayaan dulu setelah masyarakat sudah berhasil di pemberdayaannya kami sertifikat dan tanda-tandanya.
“Tahun depan 2025 kita lanjutkan di fase keduanya, yaitu untuk pembentukan kelompok, jadi kemarin kita ambil data sosialnya 100 KK, lalu kita akan membuat kelompok tani untuk tahun depan, nanti lanjut di tahun 2026 itu baru masuk kita untuk akses permodalannya. Kita akan hubungkan dengan perbankan dengan pemasarannya seperti apa, sehingga masyarakat tidak merasa sendiri, terus didampingi sampai dengan hasil pertanian atau usaha kecil ini mereka itu berhasil dipasarkan kami tidak akan lepas,” jelasnya.
Sementara Andi Sadda menyambungkan bahwa, apa yang kita laksanakan pada hari ini cukup sinkron dengan produk apa yang hadir ditempat ini, semua bisa terintegrasi kegiatan-kegiatan ini dan bagaimana perekonomian kita bisa meningkat dan masyarakat bisa mempunyai pegangan terhadap tempat yang dia miliki, kedepannya apa yang bisa sinkron apa yang bisa kita kerja samakan.
Sedangkan Hamzah menekankan, intinya kegiatan ini adalah pengikut kegiatan lanjutan dari pada Pertanahan Nasional
dari PTSP bisa menjadi pendampingan dalam penerbitan label produk usaha.
Demikian juga Muhammad Asyad berujar dengan kegiatan ini usaha produk masyarakat ini sudah bisa lanjut, saat ini kami terus melakukan pembinaan usaha. (hamza)