Merasa Terancam Pimpinan Aliansi Masyarakat Bersatu Bulu Cendea Berniat Melapor  

oleh
oleh

Merasa Terancam Pimpinan Aliansi Masyarakat Bersatu Bulu Cendea Berniat Melapor

Pangkep-makassarpena.com. Buntut dari Aksi demo yang dilakukan oleh puluhan ibu-ibu dari yang mengatasnamakan dirinya aliansi masyarakat bersatu Bulu Cindea di bawah pimpinan korlap sekaligus orator Rahmatia, sampai pada tahap mengadu ke pihak berwajib.

Menurut Rahmatia kepada awak media ini, hal tersebut disebabkan karena dan keluarganya merasa terancam dan tidak senang didatangi oleh sekelompok orang dari dusun lain di Desa Bulu Cindea itu juga dengan melakukan teror dan pengancaman terhadap diri dan keluarganya.

Dengan ditemani sejawatnya Suryani, Rahmatia melaporkan kejadian yang menimpa diri dan keluarganya kepada wartawan yang selanjutnya menuju kantor polisi untuk melapor.

“Semula Rahmatia yang ditemani Suryani mendatangi Polres Pangkep, namun menurut Rahmata oleh pihak Polres mengarahkan dan memberi petunjuk dirinya untuk melapor ke Polsek Bungoro yang lebih tepat dan memahami persis karena mengikuti asal muasal kejadian dari masalah tersebut,” ungkapnya.

Dengan diterima langsung oleh Kapolsek Bungoro AKP Abdul Haris Nicolaus, S.Sos., MH yang menanyakan perihal maksud tersebut yang sampai pada kesimpulan dengan memberi solusi menawarkan alternatif mau ditangani secara hukum atau dengan jalan mediasi sistem tudang sipulung.

Akhirnya pihak Rahmatia yang didampingi Suryani serta yang diakui keponakannya (notabene salah seorang aparat) tersebut, pulang dulu menunda maksud melapornya untuk meminta masukan dari pihak keluarganya.

Adapun asal usul kejadian yang akan dilaporkan tersebut, bermula ketika pihak Rahmatia dan kelompoknya dari aliansi masyarakat bersatu Bulu Cindea melakukan aksi demo berkaitan dengan klaim pihaknya bahwa warga masyarakat Bulu Cindea sebagai salah satu yang masuk dalam desa kategori ring 1 Tonasa merasa diperlakukan kurang adil karena sejak 2022 belum pernah tersalurkan warganya masuk sebagai rekrutan tenaga kerja sesuai ketentuan antara kedua belah pihak (PT Semen Tonasa dan warga ring 1).

Ternyata setelah mendapat tanggapan dan penjelasan dari pihak perusahaan dalam hal ini perwakilan PT Semen Tonasa baru mengetahui bahwa pihak PT Semen Tonasa tidak pernah ada kelalaian dalam hal ini, dengan demikian diduga ada pihak yang bermain secara terselubung atau tidak transparan.

Diduga perekrutan tenaga kerja sebagaimana dimaksudkan dalam perekrutan yang jadi hak warga terhadap pihak Tonasa dimanfaatkan oleh diduga oknum memasukkan orangnya saja secara tidak transparan.

Terbukti dengan hasil akhir dari aksi demo warga tersebut, ada pihak yang merasa terusik oleh pihak pendemo dibawah pimpinan Rahmatia tersebut yang langsung mendatanginya hingga terjadi pertengkaran disetai ancaman sebagaimana dalam video yang diperlihatkan yang berujung niat pihak Rahmatia untuk melaporkan.

Sementara kepala Desa Bulu Cindea yang mau dikonfirmasi sedang berada dalam perjalanan umroh di tanah suci Mekkah yang kata Abdul Haris sepulangnya dari umroh akan dipanggil oleh pak Camat.

Hingga berita ini diturunkan pihak Rahmatia masih terus menyoal tentang dugaan dua aparat yang ikut terlibat dalam kelompok yang mendatanginya tersebut dengan niat untuk melapor ke Propam. (hamza)

No More Posts Available.

No more pages to load.