Libatkan 50 Pelajar Putri, MUI Makassar Gelar Bimbingan Fiqhun Nisa
Makassar-makassarpena.com. Majelis Ulama Indonesia, Kota Makassar, Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga menggelar pembinaan tentang “Fiqhun Nisa Bagi Remaja Putri”.
Pembinaan ini digelar selama dua hari 15-16 September 2024 di kantor MUI Kota Makassar, jalanTarakan. Kegiatan ini lebih menyasar remaja putri dengan kisaran usia 16-17 tahun.
Dalam sambutannya Ketua Panitia kegiatan Hj. Marwah mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk dari keprihatinan kita semua terhadap remaja putri yang masih kurang pemahamannya tentang Fiqhun Nisa sebagai contoh karena saya sendiri adalah penyuluh agama Islam ketidakadaan pemberian kursus calon pengantin kepada calon pengantin di KUA.
“Kalau kita tanya tentang thahara banyak yang belum paham dan kalau ada 20 calon pengantin itu mungkin hanya dua orang yang tahu tentang thahara, apalagi kalau tentang mandi wajib. Inilah beberapa problem tadi, sehingga kami dari Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI Kota Makassar berinisiatif mengadakan acara pembinaan khusus bagi remaja putri,”ungkap Marwah.
Sementara Sekertaris Majelis Ulama Indonesia Kota Makassar, Dr. K. H. Maskur Yusuf, dalam sambutan menuturkan Rasulullah SAW sebelum meninggal berpesan kepada sahabat dan orang-orang sekitarnya. Ada dua hal yang dia pesankan, assalah wa nisa, artinya jaga salatmu dan jaga wanita, apa artinya bahwa wanita sangat penting untuk dilindungi, sangat penting untuk diberi apresiasi dan penghargaan oleh karena itu Majelis Ulama Kota Makassar hari ini bersilaturahin dengan putri-putri terbaik Kota Makassar, untuk mengikuti bimbingan dan menjadi perwakilan, dan yang belum sempat nanti akan kita undang
K.H Maskur Yusuf berpesan kepada peserta tolong dalam kegiatan ini, sungguh-sungguh mengikuti dengan baik karena ini adalah satu kegiatan dan pembelajaran yang sangat penting bagi anakku sekalian.
“Kami berharap bukan hanya untuk pribadi anakku sekalian apa yang didapat dari tempat ini. Kami ingin mengatakan, bahwa anak-anakku ini adalah duta-duta, nanti kami akan berdiskusi dengan Majelis Ulama kalau ini kelihatan serius, dan bagus mungkin nanti akan dijadikan duta-duta MUI Kota Makassar.
Dalam sambutannya Dr. Hj. Indo Santalua, Ketua Komisi PRK DP. MUI Provinsi Sulsel menyampaikan, pembinaan Fiqhun Nisa bagi remaja sangat penting, dalam
belajar fiqih. Sebuah mata pelajar yang wajib, dan alasan memilih remaja putri ini karena masih kurangnya pembelajaran mereka dapatkan.
“Dalam ajaran islam, kita diminta menuntut ilmu bukan hanya diperuntukan hanya laki-laki saja. Kajian-kajian ini merupakan bagian dari pelajaran.
Sementara, Dra Hj. Sulfiani Karim, Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar yang mewakili Wali Kota Makassar menambahkan, program jagai anak ta, salah satu program pemerintah Kota Makassar yang juga terus digaungkan dan ditekan, juga adanya penekanan pada perkawinan usia anak.
Sementara itu, Dr. Hj. St. Aisyah Abbas dalam materi yang dipaparkan tentang tata cara pelaksanaan thaharah. Islam sangat mementingkan kesucian dan kebersihan, baik kesucian batin atau rohani maupun kebersihan lahir atau jasmani. Thahara sendiri merupakan sarana untuk melaksanakan berbagai macam ibadah, tanpa thaharah maka shalat tidak dapat dianggap sah.
‘Dalam materi ini kami mengajarkan kepada remaja putri tentang apa itu badah Thahara, hadits juga najis. Hadits itu menyangkut pada badan kita, kemudian wudhu dan tayammum dan istinjad. Sementara najis itu terbagi atas tiga najis muaffaf, dan mutawasita.
Perlu sekali adanya bimbingan kepada anak-anak yang usianya sudah masuk remaja, Di sekolah juga ada bimbingan tetapi waktunya yang kurang, apalagi dalam bimbingan ibadah dan agama secara menyeluruh ini menjadi langkah baru yang dilakukan Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI Kota Makassar.
“Dengan adanya bimbingan ibadah ini nanti remaja yang kami bimbing akan menjadi role model untuk mengajak teman-teman mereka,” kata Dr. Aisyah.
Ditempat yang sama Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI Kota Makassar, Dra. Syukriah Ahmad menambahkan, selain tentang thahara kami juga mengedukasi tata cara shalat yang baik dan benar, dimulai dengan niat, berlanjut dengan cara berwudhu, dan tayammum.
“Remaja putri yang ikut mengambil peran dalam pelatihan ini, sangat merespon baik.
Dalam tata cara shalat pun masih ada 1 atau 2 anak yang masih perlu bimbingan tinggal memperbaiki termasuk dalam melafalkan bacaan shalatnya saja,”tuturnya.
Selain bimbingan para peserta juga langsung mempraktek kan gerakan berwudhu dan tata cara shalat
Bimbingan Fiqun Nisa ini melibatkan
Sekitar 50 peserta dari kalangan pelajar putri tingkat SMU dan SMK di Kecamatan Tallo.(*)