Diduga Ada Pelanggaran Hukum di Pengangkatan SK PLT ASPROV PSSI Sulsel 

oleh
oleh

Diduga Ada Pelanggaran Hukum di Pengangkatan SK PLT ASPROV PSSI Sulsel

Makassar-makassarpena.com. Forum Penyelamat Sepak Bola Indonesia Sulawesi Selatan angkat bicara, kali ini terkait adanya kejanggalan yang terjadi dalam kepengurusan Asosiasi Privinsi ( ASPROV ) PSSI Sulawesi Selatan.

Dimana setelah ketua terpilih periode 2021-2025, yakni Erwin Hatta ditahan karena adanya pelanggaran hukum, ada pelaksana tugas (plt) yang mengganti.

Tetapi mereka menilai  PLT saat ini diduga ada unsur surat keputusan (SK) yang dikeluarkan tidak sah karena tidak sesuai Statua PSSI.

Sekertaris Forum Penyelamat Sepak Bola Indonesia Sulsel, Abd Hakim Bahar mengatakan, untuk diketahui Ketua Asprov PSSI Sulsel, Erwin Hatta saat itu ditahan oleh pihak kepolisian. Statusnya sebagai tersangka.

Ia duga terlibat dalam kasus korupsi Rumah Sakit Batua bersama 12 tersangka lainnya. Untuk itu, mesti ada PLT yang di SK kan oleh PSSI Pusat. Saat ini memang tercatat ada PLT Akan tetapi tidak dikeluarkan PSSI Pusat.

“Nah ketika forum penyelamat sepakbola melihat SK yang telah dikeluarkan oleh Muhammad Surya yang saat ini tertulis di SK sebagai PLT Asprov Sulsel itu aneh,” ucapnya.

Pasalnya kata dia, SK yang telah didapati tertulis Muhammad Surya mengangkat dirinya sendiri sebagai PLT. Didalam surat, ditanda tangani sendiri untuk mengangkat dirinya sendiri sebagai pelaksana tugas.

“Makanya SK tersebut perlu dipertanyakan, dan upaya ini telah kami laporkan ke PSSI Pusat,” ucapnya.

Sebab kata dia, PLT itu dipilih dari PSSI pusat. Dari pusat yang harus mengambil langkah siapa yang ditunjuk. Kemudian mengadakan kongres secara resmi. Tetapi, ini baru terungkap dan jelas terlihat ketika SK nya baru kami ditemukan.

“Kami selama ini tidak pernah lihat SK, baru dapat ini dari orang dalam. Ternyata ada kejanggalan karena dia yang tanda tangani SK pengangkatannya sendiri,” tuturnya.

Abd Hakim Bahar juga mengatakan jika selama ini SK tersebut tidak pernah diperlihatkan, tetapi ia mendapati SK tersebut setelah bertahun-tahun telah dipakai. Bahkan telah melakukan beberapa kegiatan di daerah dan pemakaian dana APBD.

Untuk itu, mereka mengaku keberatan terkait PLT saat ini. Pasalnya jika melihat dari berkas-berkas ada unsur hukum dan penipuan.

“Kalau ada yang tanya, kenapa keberatannya baru sekarang. Kami jawab ya karena kami baru lihat ini SK yang dikeluarkan oleh Surya,” tuturnya.

Bendahara Forum, Anwar Sanusi mengatakan dibentuknya forum ini sebagai wadah untuk menyelamatkan pesepakbolaan di Sulsel.

Salah satunya kata dia, melihat kondisi di Asprov PSSI Sulsel. Untuk meluruskan dan menghentikan sesuatu hal yang janggal dan tidak lazim.

“Apalagi adanya penyalahgunaan anggaran memakai SK palsu dan masih mengatas namakan SK lama agar anggarannya cair,” tuturnya.

Anwar mengatakan jika forum merasa risih karen ada laporan bahwa PLT Asprov Sulsel saat ini mengambil dana di Koni masih memakai Sk lama.

“Kalau dia merasa dia pelaksana yang dipilih dari pusat, kenapa dia mengambil uang untuk melakukan kegiatan dengan SK atas nama ketua lama,” ucapnya saat ditemui pada gelaran prescon di Jl Anggrek, Rabu,11 September.

Salah Satu Staff Forum, Abdul Kadir mengatakan sudah ada tim hukum yang dibentuk untuk mengusut kasus ini. Bahkan Mereka akan melaporkan ke Polda jika tak ada tanggapan terkait dugaan mereka.

Ada beberapa hal yang diakui keberatan oleh Forum Penyelamat Sepak Bola Indonesia Sulawesi Selatan.

Pertama :
1. Meminta kepada Ketua Umum PSSI Pusat untuk melaksanakan Kongres Luar Biasa sekaligus menetapkan Pelaksana Tugas / Caretaker untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari sebelum terlaksananya Kongres Luar Biasa.

2. Bahwa Kongres Biasa Asosiasi Provinsi PSSI Sulsel pada tanggal 11 s/d 12 Desember 2021 di Hotel Asyra Makassar hanya memilih Ketua Umum (H. A. Erwin Hatta .S) berdasarkan Surat Keputusan PSSI Nomor: 88/SKEP/ XII-2021 tanggal 23 Desember 2021 tentang Kepengurusan Asosiasi Propinsi PSSI Sulawesi Selatan.

3. Wakil Ketua dan Exco tidak dipilih dalam Kongres Asprov tanggal 11-12 Desember 2021.

Kedua,
1. Membatalkan Surat Keputusan Nomor 100/SKEP/ASPROP/ PSSI/SS/IX/2022 tanggal 5 September 2022 tentang Pengurus Asprop PSSI Sulsel masa bakti 2022-2025 yang ditanda tangani oleh Muhammad Surya, SE (bukti terlampir).

2. Sehubungan dengan Point 1 diatas, Muhammad Surya, SE dan kawan-kawan telah menerbitkan Surat Keputusan No 100/SKEP/ASPROP/PSSI/ SS/IX/2022 yang ditanda tangani oleh Muhammad Surya, SE.

3. Kepengurusan yang Resmi (Legal) tanggal 23 Desember 2021 tentang Kepengurusan Asosiasi Propinsi PSSI Sulawesi Selatan dinyatakan Demisioner atau Lowong.

4. Ketua Umum terpilih (H. Andi Erwin Hatta S) tanggal 11 dan 12 Desember 2021 telah tersangkut persoalan Hukum dan mendekam dalam Rumah Tahanan Negara Makassar sejak tanggal 30 Desember 2021 dan Inkra.

5. Bahwa kami menegaskan kembali Integritas dan rekomendasi dari PSSI Pusat sebagai sebuah organisasi yang memiliki harkat dan martabat sehingga kami memandang perlunya dilakukan tindakan penyelamatan terhadap organisasi Asosiasi Provinsi PSSI Sulawesi Selatan.

6. Selama kepengurusan Asosiasi Provinsi PSSI Sulsel hasil kongres tanggal 11 dan 12 Desember 2021 persebakbolaan di Sulsel tidak berjalan dengan baik.

7. Terjadinya insiden pengeroyokan wasit oleh Pemain di Liga 3 antara Gasma Enrekang VS Persidrap Sidrap begitupun Pemalsuan data pada Liga 3 yang berlangsung di Luwu Timur sementara ini dalam proses Hukum di Polres Luwu Timur (bukti terlampir).

8. Jika PSSI Pusat melakukan pembiaran maka PSSI Pusat termasuk memberikan ruang sepak bola Sulawesi Selatan menjadi buruk. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.