Warga Borong Untia Demo di Depan Rumah Kades Biringere
Pangkep-makassarpena.com. Kepala Desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Muh Syawir menggelar pres conference yang diadakan di rumah kediaman pribadinya di Kampung Palattae Biringere pada, Selasa 11 Juni 2024.
Pres conference dilakukan terkait demo/aksi unjuk rasa warga Kampung Borong Untia Desa Biringere yang berlangsung di depan rumah Kades Biringere pada Senin 10 Juni 2024 sekitar pukul 14.30 Wita (siang)
Dalam pres comference tersebut Kades Muh Syawir secara rinci memaparkan tujuan utama melaksanakan kegiatan konferensi pers pada hari Selasa adalah bagaimana memberikan penjelasan kepada publik dan semua pihak yang terkait dengan persoalan :
Bahwa apa yang disampaikan, apa yang diisukan apa yang didemokan dan menjadi tuntutan daripada kelompok masyarakat Borong Untie itu terkait kejadian ini adalah saya penyebab dan pelakunya, sehingga terjadi itu keributan.
Saya pastikan dan saya yakinkan bahwa pernyataan itu tidak benar, tidak benar bahwa saya mengancam dan intimidasi, sehingga terjadi keributan. Fakta yang sebenarnya adalah sudah tergambar jelas di CCTV dan sudah beredar itu dan sudah viral ke media TV, itulah fakta yang sebenarnya.
Namun memang ada video yang belum saya share keluar, karena kenapa kalau saya share keluar takutnya lagi dipelintir itu video, tapi sebentar akan saya share juga kepada teman-teman media.
Jadi harapan saya bahwa dengan adanya konferensi pers ini, saya mau semua elemen masyarakat Kabupaten Pangkep baik aparat Kepolisian bisa objektif dan bisa rasional. Tapi ini persoalan yang terjadi di Desa Biringere dalam posisi ini sebenarnya saya adalah korban.
Secara pribadi dan kelembagaan, saya aparat pemerintah desa tidak terima dengan itu, kalau ada mungkin kata-kata saya yang memang kurang baik atau kasar kepada mereka karena tindakan mereka itu sudah sangat anarkis dan brutal yang dilakukan terhadap saya.
Kedua yang saya tidak terima dan keberatan bahwa ini proses persoalan baik pelaku maupun saya terlapor ini sudah ditangani baik oleh pihak aparat Kepolisian kenapa kemarin pasca demo mereka di Polres mereka melakukan teror dan intimidasi menuju ke rumah saya. Itu yang saya tidak terima dan keluarga besar saya tidak terima, karena anak dan istri mengalami trauma.
Kalau terkait persoalan CCTV yang hilang di rumah saya sudah saya jelaskan di pihak aparat penyidik, bahwa CCTV yang dimaksud itu memang saya tidak tahu siapa yang ambil dan kejadian hilangnya CCTV itu saya tahu pada saat saya mau keluar shalat Jumat.
Saya mau shalat Jumat saya perhatikan sudah tidak ada di tempatnya, itu yang saya sampaikan ke pihak penyidik dan rekaman CCTV itu ada di HP saya karena itu CCTV tersambung ke HP. Dan HP saya ini sudah disita sama polisi sebagai barang bukti.
Kalau ki bicara hukum terkait mengenai barang bukti ini kemarin mereka sudah dipanggil dijelaskan bahwa CCTV itu bukan barang bukti tapi CCTV itu alat bantu bukti, meskipun tidak ada CCTV ini proses tetap jalan.
Mengenai sajam laporannya mereka bahwa saya bawa keris, saya jelaskan begini pada saat setelah saya selesai dikeroyok baju saya robek-robek saya lari masuk ke dalam rumah untuk ganti baju pas mau keluar saya lihat gerombolan itu pukul salah satu lagi korban, atas nama Usman, pada saat saya lihat itu maka saya ambil tongkat kayu itu di mobil.
jadi ada tongkat kayu itu di mobil saya pegang dan sering ikut di mobil, lalu keluar bilang kurang ajar ini sudah na pukul orang kenapa kamu brutal begini. Tongkat kayu yang saya pegang itu tidak ada isinya besi dan lain-lain, sebagaimana diutarakannya.
Kepada media ini secara terpisah Muh Syawir menyampaikan, saya selaku kepala desa dan pribadi tidak terima atas perlakuan para pendemo dan meminta kepada Kapolres Pangkep untuk mengamankan jenderal lapangan dan orang-orang yang melakukan intimidasi dengan teriak-teriak di depan rumah sambil mengacak-acak pot dan mendorong-dorong pintu pagar rumah sehingga keluarga dan anak-anak di rumah menangis histeris dan trauma.
Kronologis kejadian, pendemo memaksa menerobos masuk ke rumah dan merusak tali gembok rumah meskipun sudah dihalangi sama pak Danramil dan pak Kapolsek Bungoro, pak Danramil bahkan sempat terjepit pintu pagar karena terobosan para pendemo.
“Atas kejadian kemarin sudah ada dari UPTD PPA Kabupaten Pangkep datang di rumah untuk langkah awal saya melapor, saya didampingi tim hukum LBH PPA Pangkep untuk melakukan laporan kekerasan fisikis di Polres Pangkep,” ungkapnya. (hamza)