PBL Desa Kanaungan Gelar Seminar Awal Program Penyelesaian Masalah
Pangkep-makassarpena.com. Praktik Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Posko 26 Desa Kanaungan gelar seminar awal di aula pertemuan kantor Desa Kanaungan Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan pada Senin 19 Juni 2023.
Bertindak sebagai narasumber Ketua Posko 26 PBL, Kepala Puskesmas Labakkang yang diwakili oleh Muhammad Yusuf beserta jajarannya, Kepala Desa Kanaungan Srianty Husain, didampingi oleh Babinkamtibmas Sudirman, dan Babinsa Hamzah.
Peserta seminar terdiri dari para Kepala Dusun, RT, RW, para kader kesehatan, para tokoh dan segenap staf serta aparat Pemerintah Desa Kanaungan.
Posko PBL 26 Kanaungan yang terdiri dari 6 orang dari keseluruhan 220 orang yang tersebar di 4 Kecamatan se Kabupaten Pangkep sejak tanggal 14 Juni sampai dengan tanggal 27 Juni 2023.
Anggota peserta Posko PBL tersebut terdiri dari Nur Afni Akda Entan, Muh. Farhan Khaliq, Afiyah Ariqah, Bertha Dwilia, Clarisya Uniarti Mulia dan Salsabila Aurelia Irwan.
Senada penyampaian para anggota timnya dijelaskan Ketua Posko PBL 26 Nur Afni Akda Entan, prioritas permasalahan yang akan dibahas adalah yang pertama pengelolaan sampah dengan memanfaatkan pupuk kompos dari sampah rumah tangga.
Kedua pemanfaatan pelayanan kesehatan ndan yang ketiga penyuluhan dan pencegahan berat badan bayi lahir rendah pemberian makanan pendamping ASI dan bahaya merokok dalam ruangan.
Dalam sambutan Kepala Desa Kanaungan Sriyanti Husain, harapan kami dengan kehadiran adik-adik di Desa Kanaungan mudah-mudahan dapat memberikan nilai positif bagi warga masyarakat dan terkhusus Pemerintah Desa Kanaungan.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Puskesmas yang dalam hal ini diwakili oleh Muhammad Yusuf SE, memberikan dukungan dan apresiasi yang setinggi-tingginya agar acara ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Sedangkan dalam presentasinya Ketua Posko PBL 26 Nur Afni Akda Entan menyampaikan bahwa pada PBL 1 dan 2 yang lalu kami sudah melakukan identifikasi masalah.
” PBL 2 kami memprioritaskan masalah kesehatan yang ada di masyarakat Kanaungan kemudian kami membuatkan program intervensi untuk menyelesaikan masalah kesehatan tersebut,” katanya lagi.
Kemudian pada PBL 3 ini sambungnya, kami kembali melihat programnya apakah program yang kami lakukan ini berhasil atau tetap tidak menyelesaikan masalah. Apabila tidak menyelesaikan masalah, maka kami membuat kembali program yang sama menyelesaikan masalah tersebut tetapi dengan metode yang lain. ( hamza)